hoc_cach_14

Cara Menghitung Poin Prioritas Ujian Masuk Universitas: Kiat Sukses “Sprint Terakhir”

“Sepandai-pandainya tupai melompat, sekali waktu jatuh juga”, persaingan masuk universitas memang sudah menjadi medan pertempuran yang sengit, semakin diperparah oleh sistem poin prioritas yang rumit. Ada siswa yang pintar, nilainya tinggi tetapi tetap “ketinggalan kereta” ke universitas impian karena poin prioritas yang rendah. Bagaimana dengan Anda, apakah Anda sudah menguasai kiat menghitung poin prioritas untuk “sprint terakhir” meraih tiket masuk universitas?

1. Memahami Sistem Poin Prioritas

Sistem poin prioritas ujian masuk universitas adalah “kartu truf strategis” yang sangat menentukan hasil Anda. Memahami setiap kriteria, cara menghitung poin prioritas adalah langkah pertama bagi Anda untuk “melihat tujuan” dan memiliki rencana untuk menaklukkannya.

1.1. Jenis-Jenis Poin Prioritas

Sistem poin prioritas ujian masuk universitas saat ini terdiri dari 3 jenis utama:

  • Poin prioritas daerah: Prioritas untuk peserta ujian yang berasal dari daerah pedalaman, daerah terpencil, daerah dengan kondisi sosial ekonomi yang sulit.
  • Poin prioritas kategori: Prioritas untuk peserta ujian yang merupakan anggota kelompok etnis minoritas, anak keluarga kebijakan, penyandang disabilitas…
  • Poin prioritas siswa berprestasi: Prioritas untuk peserta ujian yang meraih juara siswa berprestasi tingkat provinsi, tingkat nasional, tingkat internasional.

1.2. Cara Menghitung Poin Prioritas

Rumus perhitungan poin prioritas diatur secara jelas oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan. Anda dapat mencari informasi detail tentang kriteria dan cara menghitung poin prioritas dari setiap jenis di situs web Kementerian Pendidikan dan Pelatihan atau dari Universitas yang ingin Anda daftarkan.

Contoh:

Menurut peraturan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, peserta ujian yang berasal dari zona 1 akan mendapatkan tambahan 2 poin, zona 2 mendapatkan tambahan 1 poin. Peserta ujian yang merupakan anak keluarga kebijakan akan mendapatkan tambahan 2 poin.

Catatan:

  • Sistem poin prioritas dapat berubah setiap tahun, oleh karena itu, Anda perlu memperbarui informasi terbaru dari sumber resmi.
  • Cara menghitung poin prioritas dapat berbeda antar universitas, Anda perlu memeriksa dengan cermat informasi dari setiap universitas sebelum mendaftar.

2. Hitung Sendiri Poin Prioritas Anda

2.1. Tentukan Jenis Poin Prioritas

Langkah pertama adalah menentukan jenis poin prioritas yang menjadi hak Anda. Berdasarkan kampung halaman, latar belakang keluarga, prestasi akademik untuk menentukan apakah Anda berhak mendapatkan poin prioritas atau tidak?

2.2. Gunakan Alat Penghitung Poin Prioritas Online

Banyak universitas menyediakan alat penghitung poin prioritas online di situs web. Anda hanya perlu memasukkan informasi pribadi dan nilai ujian agar sistem secara otomatis menghitung poin prioritas untuk Anda.

Contoh:

2.3. Hitung Sendiri Poin Prioritas Menurut Rumus

Anda dapat menghitung sendiri poin prioritas menurut rumus yang diatur oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan.

Contoh:

Jika Anda berasal dari zona 1 dan merupakan anak keluarga kebijakan, poin prioritas Anda adalah 2 + 2 = 4 poin.

3. Saran Untuk Anda: “Sprint Terakhir” yang Efektif

“Sprint terakhir” bukan berarti “berlari tanpa arah”, Anda perlu memiliki strategi dan persiapan yang matang.

3.1. Tingkatkan Nilai Ujian

Meningkatkan nilai ujian adalah hal yang paling penting. Pasalnya, nilai ujian adalah “landasan” bagi Anda untuk dapat “melompat” ke posisi “aman” dalam daftar peserta yang diterima.

3.2. Cari Tahu Informasi dengan Cermat

Cari tahu dengan cermat tentang nilai standar, poin prioritas dari Universitas yang ingin Anda ikuti. Perbarui informasi secara berkala untuk memiliki rencana yang sesuai.

3.3. Berlatih Memilih Jurusan

Memilih jurusan yang sesuai dengan kemampuan dan minat Anda adalah faktor penting. Pilih jurusan yang “Anda kuasai” daripada “berjudi” dengan poin prioritas.

3.4. Cari Bantuan

Jika Anda mengalami kesulitan dalam menghitung poin prioritas, jangan ragu untuk mencari bantuan dari guru, dosen, keluarga atau pakar konseling pendidikan.

Contoh:

“Guru Besar Lê Văn Minh, mantan Kepala Sekolah SMA Unggulan Lê Hồng Phong, mengatakan: “Dukungan dari keluarga dan guru sangat penting. Proaktiflah berbagi kesulitan dan dengarkan nasihat dari orang-orang yang berpengalaman.”

4. Catatan: “Sudah Jatuh Tertimpa Tangga” Tidak Ada Tempat untuk “Mitos”

“Sudah jatuh tertimpa tangga” tidak ada tempat untuk “mitos”. Sebaliknya, percayalah pada diri sendiri, berupayalah belajar dan “sprint terakhir” dengan kemampuan Anda sendiri.

Dengarkan nasihat pakar:

“Dokter Nguyễn Thị Lan Anh, pakar konseling psikologi, berbagi: “Fokuslah pada tujuan, hindari “mitos dan takhayul” dan “bergantung” pada hal-hal yang tidak memiliki dasar ilmiah.”

5. Học LÀM Siap Mendampingi Anda

Học LÀM adalah tempat menyediakan informasi dan pengetahuan bermanfaat bagi Anda dalam perjalanan menaklukkan “jalan menuju kesuksesan”. Kami selalu mendampingi dan mendukung Anda dalam setiap langkah, setiap tahap.

Silakan hubungi kami untuk mendapatkan dukungan:

Nomor Telepon: 0372888889

Alamat: 335 Nguyễn Trãi, Thanh Xuân, Hà Nội

Bagikan artikel ini dengan teman-teman untuk bersama-sama “sprint terakhir” yang efektif!

You may also like...