“Kata pertama adalah salam, kata terakhir adalah kesimpulan, di antara dua kata itu adalah sebuah perjalanan…” – Pepatah ini mengandung kebenaran, yaitu peran penting pembukaan dalam esai argumentatif. Pembukaan seperti salam pertama, kesan pertama menentukan daya tarik seluruh tulisan. Lalu, bagaimana cara menulis pembukaan dalam esai argumentatif sastra yang menarik, berkesan bagi pembaca? Mari kita temukan kiat-kiat bermanfaat dalam artikel ini!
Kiat untuk Pembukaan yang Baik
1. Pembukaan dengan Cerita, Anekdot
“Akar pohon itu penting, seperti salam pertama juga merupakan kesan pertama…” – Cerita atau anekdot tentang sastra sebagai cara pembukaan yang efektif, menarik perhatian pembaca sejak awal. Misalnya, Anda bisa menceritakan kisah Nguyễn Du saat menulis Truyện Kiều, tentang perasaan saat membaca karya sastra favorit, atau anekdot tentang sastra rakyat… Cerita atau anekdot tidak hanya menciptakan kedekatan, tetapi juga membantu pembaca memahami lebih jelas tentang topik tulisan.
2. Pembukaan dengan Pertanyaan, Menggugah Pemikiran
“Pertanyaan yang baik adalah undangan, undangan untuk menjelajah…” – Pembukaan dengan pertanyaan menarik rasa ingin tahu, merangsang pemikiran, dan membangkitkan empati pembaca. Contoh: “Mengapa sastra memiliki daya tarik yang kuat bagi manusia?”, “Apa peran karya sastra dalam kehidupan?”, “Bagaimana hubungan antara puisi dan kehidupan?”… Pertanyaan harus singkat, padat, terkait dengan topik tulisan, dan menciptakan rasa ingin tahu, mendorong pembaca mencari jawaban.
3. Pembukaan dengan Pepatah, Ungkapan, Pantun, Peribahasa
“Kata-kata lama tetap benar, kata-kata baru tetap bagus…” – Pepatah, ungkapan, pantun, peribahasa adalah kekayaan budaya bangsa, mengandung banyak filosofi mendalam. Menggunakan pepatah, ungkapan, pantun, peribahasa yang sesuai dengan topik tulisan membantu pembukaan menjadi lebih berkesan, meningkatkan daya tarik, dan mudah dipahami oleh pembaca. Misalnya, saat menulis tentang tema cinta dalam puisi, Anda bisa menggunakan pepatah “Cinta itu seperti bunga mekar, tetapi juga seperti bunga layu”, atau saat menulis tentang peran puisi, Anda bisa menggunakan pepatah “Kata-kata puisi yang baik seperti air mata air yang menyegarkan”…
4. Pembukaan dengan Citra, Pemandangan Alam
“Pemandangan alam adalah bahasa, bahasa jiwa…” – Pembukaan dengan citra, pemandangan alam membantu pembaca mudah membayangkan, merasakan isi tulisan. Anda bisa menggunakan citra alam, manusia, atau detail berkesan dalam karya sastra. Misalnya, saat menulis tentang puisi “Quê Hương” karya Tế Hanh, Anda bisa membuka tulisan dengan citra “layar putih” atau “perahu” yang meluncur di atas ombak laut…
5. Pembukaan dengan Testimoni, Kutipan
“Kata-kata orang terdahulu adalah pelajaran berharga…” – Menggunakan testimoni atau kutipan dari para ahli, penulis terkenal tentang sastra adalah cara menciptakan kredibilitas dan daya persuasif untuk tulisan. Anda bisa mengutip komentar penulis Nguyễn Minh Châu tentang karya “Vợ Nhặt” karya Kim Lân, atau mengutip perkataan Profesor Nguyễn Văn Ngọc tentang puisi modern…
Pembukaan untuk Berbagai Jenis Esai Argumentatif
1. Esai Argumentatif Pembuktian
Dalam esai argumentatif pembuktian, pembukaan perlu menegaskan poin argumen yang perlu dibuktikan dan menggugah rasa ingin tahu pembaca. Anda bisa menggunakan cara pembukaan seperti:
- Menyebutkan masalah yang perlu dibuktikan: “Sastra rakyat Vietnam adalah kekayaan budaya tak ternilai, perlu dilestarikan dan dikembangkan.”
- Mengajukan pertanyaan: “Mengapa sastra rakyat memiliki vitalitas yang kuat dan diturunkan dari generasi ke generasi?”
- Menggunakan pepatah, ungkapan: “Pohon ada akar, air ada sumber, sastra ada akarnya”
2. Esai Argumentatif Analisis
Dalam esai argumentatif analisis, pembukaan perlu memperkenalkan secara garis besar objek analisis dan menyebutkan masalah analisis. Anda bisa menggunakan cara pembukaan seperti:
- Memperkenalkan secara garis besar tentang karya, penulis: “Truyện Kiều karya Nguyễn Du adalah karya sastra klasik, telah meninggalkan kesan mendalam di hati pembaca Vietnam.”
- Menyebutkan masalah analisis: “Analisis seni membangun karakter Thúy Kiều dalam Truyện Kiều karya Nguyễn Du.”
- Menggunakan citra: “Citra Nona Kiều dengan kecantikan luar biasa, bakat luar biasa, dan nasib tragis telah menjadi simbol abadi dalam sastra Vietnam.”
3. Esai Argumentatif Diskusi
Dalam esai argumentatif diskusi, pembukaan perlu menyebutkan masalah yang perlu didiskusikan dan mengemukakan sudut pandang pribadi. Anda bisa menggunakan cara pembukaan seperti:
- Mengemukakan masalah: “Peran sastra bagi kehidupan manusia adalah masalah yang menjadi perhatian banyak orang.”
- Mengemukakan sudut pandang: “Sastra adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan spiritual manusia, berkontribusi meningkatkan kesadaran, membina jiwa, dan menciptakan nilai-nilai kemanusiaan.”
- Menggunakan pertanyaan: “Apakah sastra benar-benar diperlukan dalam kehidupan modern?”
Catatan Penting Saat Menulis Pembukaan
- Pembukaan harus singkat, padat, tidak bertele-tele, berputar-putar.
- Menggunakan bahasa yang akurat, kaya citra, kaya emosi.
- Pembukaan harus memiliki keterkaitan erat dengan isi utama tulisan.
- Sebaiknya hindari kalimat pembuka yang klise, kurang kreatif.
Kesimpulan
Menulis pembukaan dalam esai argumentatif sastra adalah keterampilan penting yang membantu esai menjadi lebih menarik, memikat pembaca. Terapkan kiat-kiat dan catatan di atas untuk menulis pembukaan yang baik, berkesan, dan menciptakan landasan untuk esai argumentatif sastra yang lengkap!
Ikuti artikel lain di situs web HỌC LÀM untuk menemukan lebih banyak kiat bermanfaat tentang sastra, pendidikan, dan cara menjadi kaya.