Konon katanya, dahulu kala ada sebuah desa nelayan kecil, penduduknya hidup bergantung pada laut sepanjang tahun. Mereka percaya bahwa dewa laut menguasai segalanya, jika dewa marah maka gelombang besar dan badai akan datang, menenggelamkan perahu. Kepercayaan itu tertanam dalam pikiran bawah sadar mereka, membuat mereka selalu hidup dalam ketakutan, pasrah pada takdir. Kemudian suatu hari, seorang pemuda, setelah bertahun-tahun belajar di luar desa, kembali membawa pengetahuan baru tentang ilmu alam. Pemuda itu menjelaskan kepada penduduk desa bahwa gelombang dan badai disebabkan oleh perubahan cuaca, bukan karena kemarahan dewa laut. Inilah “revolusi filosofis” bagi desa nelayan kecil itu, ketika pemikiran berdasarkan keyakinan buta digantikan oleh pemikiran ilmiah dan logis. Jadi, apa sebenarnya “revolusi filosofis” itu?
Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang makna revolusi filosofis.
Filsafat Marx: Titik Balik Sejarah
“Revolusi filosofis” sering disebut-sebut ketika berbicara tentang kelahiran filsafat Marx. Sebelum Marx, filsafat sebagian besar bersifat teoritis, hanya membahas dunia tanpa berusaha mengubahnya. Profesor Nguyen Van An, dalam buku “Pemikiran Filsafat Vietnam”, berpendapat bahwa filsafat sebelum Marx seperti “duduk di menara tinggi melihat ke bawah ke dunia”, kurang praktis. Marx membalikkan keadaan, mengubah filsafat dari teori menjadi alat untuk mengubah dunia. Dia tidak hanya menjelaskan dunia tetapi juga menunjukkan jalan untuk mengubahnya, menuju masyarakat yang adil dan setara.
Esensi dari Revolusi
Lalu, apa esensi dari “revolusi filosofis” yang diciptakan Marx? Yaitu menggabungkan filsafat dengan praktik kehidupan, mengubah filsafat menjadi senjata ideologis kelas proletar. Filsafat Marx tidak hanya menjelaskan dunia tetapi juga menyediakan metodologi untuk memahami dan mengubah dunia. Ia menjawab pertanyaan “bagaimana cara mengubah realitas” dan tidak hanya berhenti pada “apa itu realitas”. Contoh khas yang menunjukkan dengan jelas revolusi filosofis Marx adalah penerapan teori Marx dalam praktik revolusi di banyak negara di dunia.
Aplikasi Filsafat Marx
Filsafat Marx memiliki aplikasi yang luas di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, politik hingga sosial dan budaya. Ia menyediakan kerangka teori untuk menganalisis masalah sosial dan menemukan solusinya. Sama seperti belajar cara makan dengan sopan, penerapan filsafat Marx membutuhkan pemahaman yang mendalam dan halus. Menurut PGS.TS Tran Thi Thu Ha, penulis buku “Aplikasi Filsafat Marx di Era Modern”, filsafat Marx adalah “kompas” untuk perkembangan masyarakat. Ini membantu kita memahami lebih baik tentang hukum gerak masyarakat, sehingga menemukan jalan pembangunan yang sesuai. Bagi mereka yang tertarik dengan filsafat Marx adalah revolusi filosofis, mempelajari sejarah dan aplikasinya sangat penting.
Kesimpulan
“Revolusi filosofis” yang diciptakan Marx telah mengubah secara mendasar cara manusia memandang dan memengaruhi dunia. Ia bukan hanya teori kosong tetapi merupakan alat untuk mengubah realitas, menuju masyarakat yang lebih baik. Silakan tinggalkan komentar dan bagikan pemikiran Anda tentang topik ini. Anda juga dapat menjelajahi artikel lain di situs web HỌC LÀM, misalnya artikel tentang cara menghitung satuan n dalam kimia. Hubungi Nomor Telepon: 0372888889, atau datang ke alamat: 335 Nguyen Trai, Thanh Xuan, Hanoi. Kami memiliki tim layanan pelanggan 24/7.