“Pepatah mengatakan ‘sulit itu membatasi kepandaian’, belajar sastra memang tidak mudah! Perasaan ‘terjebak’ saat menghadapi karangan panjang, kekhawatiran ‘tidak tahu harus menulis apa’, dan ketakutan mendapat nilai buruk membuat banyak anak muda ‘mundur’ dalam perjalanan menaklukkan puncak kesusastraan. Lalu, bagaimana cara belajar sastra yang efektif dan mendapatkan nilai tinggi?
1. Belajar Sastra dengan Baik: Langkah Awal yang Penting
Psikologi memainkan peran yang sangat penting dalam belajar sastra. Coba bayangkan, seseorang yang selalu takut petir, bagaimana reaksinya saat mendengar suara guntur? Pasti mereka akan gemetar ketakutan, jantung berdebar kencang, dan tidak bisa fokus pada apa pun. Begitu juga, jika kamu takut sastra, kamu akan selalu merasa “gelisah” dan “canggung” saat mendekati mata pelajaran ini.
Untuk “menaklukkan” rasa takut, hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengubah cara berpikir. Ingatlah bahwa: “Sastra adalah suara hati”. Alih-alih melihat sastra sebagai “monster” yang menakutkan, cobalah pandang ia sebagai “teman” yang akrab, yang membantumu mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalamanmu.
2. “Kiat” Belajar Sastra dengan Baik: Membaca, Merenung, dan Menulis
2.1. Membaca: “Memelihara Jiwa”
“Sastra membangun jiwa”, oleh karena itu, membaca adalah hal yang tak terpisahkan dalam perjalanan belajar sastra. Untuk “memelihara” jiwa dan “memperkaya” khazanah pengetahuan, kamu sebaiknya:
- Pilih buku yang sesuai dengan minat dan tingkat kemampuan: Jangan memaksakan diri membaca buku yang terlalu sulit atau membosankan. Mulailah dengan karya-karya sederhana, yang sesuai dengan usia dan kemampuanmu.
- Baca perlahan, baca dengan cermat, dan catat poin-poin penting: Luangkan waktu untuk “berdialog” dengan baris-baris tulisan, merenungkan isi, seni, dan pesan yang ingin disampaikan penulis. Mencatat akan membantumu mengingat lebih lama dan lebih mudah untuk menyistematiskan pengetahuan.
- Baca beragam genre: Cobalah membaca puisi, cerpen, novel, naskah drama, dan genre lainnya. Ini membantumu memperluas pengetahuan, mengasah emosi, dan mengembangkan kemampuan apresiasi sastra.
Contoh: Kamu bisa mulai dengan buku-buku klasik seperti “Truyện Kiều” karya Nguyễn Du, “Dế Mèn Phiêu Lưu Ký” karya Tô Hoài, atau “Lão Hạc” karya Nam Cao.
2.2. Merenung: “Duyệt Tình Duyệt Thị”
Membaca buku hanyalah langkah awal, yang penting adalah kamu harus bisa merenung, “duyệt tình duyệt thị” (memeriksa, menganalisis) apa yang telah kamu baca. Untuk “duyệt tình duyệt thị” secara efektif, kamu bisa:
- Ajukan pertanyaan pada diri sendiri: Mengapa penulis menulis karya ini? Apa yang ingin disampaikan karya tersebut? Seni apa yang digunakan penulis untuk menyampaikan pesan? Apa yang istimewa dari karya ini?
- Hubungkan antar karya: Cobalah membandingkan dan membandingkan isi, seni, dan pesan dari karya-karya yang berbeda untuk menemukan persamaan dan perbedaan.
- Bagikan pemikiran dengan teman: Berdiskusi dengan teman membantumu melihat masalah dari berbagai sudut pandang, memperkuat pengetahuan, dan meningkatkan kemampuan berekspresi.
Contoh: Saat membaca “Truyện Kiều”, kamu bisa bertanya pada diri sendiri: Mengapa Nguyễn Du menulis tentang kehidupan tragis Thúy Kiều? Pesan apa yang ingin disampaikan karya tersebut tentang cinta, kehidupan, dan masyarakat saat itu?
2.3. Menulis: “Mengatasi Rintangan” dengan Pena
Menulis adalah langkah terpenting dalam belajar sastra. Menulis membantumu “mengungkapkan” pikiran, perasaan, dan pengetahuanmu. Untuk “mengatasi rintangan” dengan pena, kamu sebaiknya:
- Selalu catat hal-hal baik, indah, dan hal-hal yang kamu rasakan: Bawalah buku catatan kecil untuk mencatat pikiran, perasaan, dan cerita bagus yang kamu baca.
- Rajin berlatih menulis: Tulislah tentang topik yang kamu sukai, cerita bagus yang pernah kamu baca, pelajaran yang kamu dapatkan dari kehidupan.
- Fokus pada isi dan ide: Menulislah dengan tulus, alami, dan tunjukkan kepribadianmu sendiri.
- Latih keterampilan berekspresi: Bacalah banyak karya sastra bagus untuk mempelajari cara menggunakan kata, kalimat, dan cara berekspresi.
Contoh: Kamu bisa menulis tentang kenangan indah, pelajaran tentang persahabatan, atau pandanganmu tentang masalah sosial.
3. Kuasai “Kiat” – Kesuksesan Akan Menjadi Milikmu
Belajar sastra bukanlah jalan yang mudah, tetapi dengan ketekunan, upaya, dan semangat, kamu akan mencapai hasil yang baik. Ingatlah bahwa: “Belajar sastra adalah belajar cara hidup, belajar cara mencintai, dan belajar cara mengekspresikan diri”.
Catatan:
- Kunjungi website HỌC LÀM secara rutin untuk menemukan lebih banyak kiat belajar sastra yang efektif!