“Lebih baik belajar dari teman sebaya daripada dari guru”, pepatah lama ini selalu benar. Namun, untuk mengerjakan esai sastra, “belajar” dari para ahli sastra justru menjadi hal yang penting. Lantas, bagaimana cara “meniru” para “ahli” sastra, mengubah pengetahuan yang membosankan menjadi esai yang menarik dan berkesan? Mari kita temukan rahasia “meniru” ini dalam artikel berikut!
Rahasia “Meniru” Ahli Sastra
Pahami Karakteristik Karya Sastra
“Untuk mengalahkan seekor gajah, pertama-tama kita harus memahaminya”, pepatah ini juga berlaku untuk “meniru” karya sastra. Pertama, luangkan waktu untuk menganalisis karya tersebut, pahami dengan jelas:
- Latar belakang sejarah – sosial: Karya tersebut diciptakan pada era apa, dengan budaya seperti apa?
- Isi: Karya tersebut bercerita tentang apa? Apa makna utama dari karya tersebut?
- Seni: Metode artistik apa yang digunakan penulis? Bahasa, nada suara, citraan, metafora…
- Gaya: Gaya penulisan penulis seperti apa?
Hubungkan dengan Kehidupan
“Sastra adalah cermin yang merefleksikan kehidupan”, oleh karena itu, untuk “meniru” secara efektif, Anda perlu menemukan kesamaan antara karya sastra dan kehidupan. Ajukan pertanyaan:
- Apakah isi karya sastra berkaitan dengan masalah apa dalam kehidupan saat ini?
- Nilai-nilai kemanusiaan dalam karya sastra memiliki makna apa bagi kehidupan saat ini?
- Apakah pelajaran dalam karya sastra dapat diterapkan dalam kehidupan nyata?
Latih Keterampilan Menulis
“Tanaman ingin tumbuh besar membutuhkan tanah yang baik, orang ingin pandai membutuhkan latihan”. Setelah memahami karya sastra dan menghubungkannya dengan kehidupan, Anda perlu melatih keterampilan menulis untuk mengekspresikan “tiruan” secara efektif.
- Berlatihlah menulis paragraf pendek yang meniru gaya penulis.
- Latih cara menggunakan bahasa, citraan, metafora… sesuai dengan gaya karya sastra.
- Baca banyak contoh esai untuk mempelajari pengalaman dan cara mengembangkan konten.
Selalu “Kembangkan” Gaya
“Lebih baik belajar dari teman sebaya daripada dari guru”, tetapi “belajar” tidak berarti “menjiplak”. Selalu pertahankan ciri khas diri sendiri, tambahkan ide-ide unik dan kreatif untuk menciptakan gaya penulisan sendiri.
- Beranilah mengungkapkan sudut pandang pribadi, pikiran, dan perasaan Anda.
- Cari cara untuk menyampaikan pesan karya sastra dengan bahasa sendiri, citraan yang unik.
- Selalu mencari, belajar, dan mengasah keterampilan menulis untuk meningkatkan kemampuan.
Kisah Sang Ahli Sastra
Kisah tentang Nguyễn Du, seorang “ahli” sastra Vietnam, adalah bukti nyata dari belajar dan “meniru” dari para ahli. Nguyễn Du pernah belajar dari karya sastra Tiongkok, tetapi ia tidak hanya menjiplak, melainkan mengubah pengetahuan tersebut menjadi puisi-puisi indah, menciptakan “Kisah Kiều” yang abadi.
Saran dari Ahli
Menurut GS.TS Nguyễn Văn Thắng, seorang ahli sastra Vietnam terkemuka: “Untuk membuat esai sastra yang efektif, Anda perlu memahami karya sastra, memiliki kemampuan untuk menghubungkannya dengan kehidupan, dan sekaligus mempertahankan gaya pribadi”.
Saran Artikel Lain
- Cara Membuat Kwitansi Pembayaran SPP
- Cara Belajar Matematika Kelas 6 dengan Baik
- Cara Belajar Pemrograman Web Efektif
Ingatlah bahwa, membuat esai sastra bukan hanya “menghafal” pengetahuan, tetapi “menyatu” dengan karya sastra, untuk merasakan dan menyampaikan nilai-nilai kemanusiaan karya tersebut kepada pembaca.
Semoga berhasil!